
Landscapes with the Education of Bacchus (1744) Karya Francesco Zuccarelli
Ditemani oleh para satyr-satyr muda dan para nymphs, sang Dewa Bacchus muda tumbuh besar dan menunggangi seekor kambing. Penggambaran Dewa Bacchus dalam lukisan ini mengacu pada asal-usunya yang pada awalnya adalah dewa kesuburan yang disembah sebagai seekor banteng atau kambing. Guru dewa Bacchus yang gemuk dan tua sedang memperhatikan dewa Bacchus dari atas bukit, sementara di latar belakang terlihat para nymphs dan satyr dewasa sedang menari bersama. Dewa Bacchus dikenal dan dipuja sebagai dewa anggur, namun dalam lukisan ini tidak ada seorangpun sedang meminum atau menikmati buah anggur.
Penafsiran secara bebas terhadap sebuah subjek mitologi dalam lukisan ini, rupanya, hanyalah sebagai sebuah alat untuk melukiskan pemandangan ideal Italianate dengan langit terbuka, pepohonan yang rimbun, dan sinar matahari yang hangat. Ciri khas karya-karya Francesco Zuccarelli yang memiliki atmosfir yang ringan dan ceria dengan dekorasi yang mempesona, memuaskan hati para patronnya (pelindung) yang menginginkan sebuah lukisan yang menggambarkan pemandangan alam yang ideal untuk digantung di tembok rumah mereka.
Trackbacks and pingbacks
No trackback or pingback available for this article.
Leave a reply