
Tinggal di pinggir laut tengah di daerah Bandol (Perancis) pada tahun 1921, Juan Gris memiliki reaksi yang beragam tentang pemandangan disekitarnya, pemandangannya “menyeramkan,” “indah,” dan “menyedihkan.” Tergerak untuk mengabadikan pemandangan yang dilihatnya melalui jendela rumahnya, Gris melukiskan beberapa lukisan yang mendominasi dengan tema “open window”, termasuk lukisan ini. Dalam karya-karya lukis dengan tema “open window” ini, Gris kembali menggunakan konsep metafora seperti dalam lukisan still life “Place Ravignan”. Komposisi ruang interior dan exterior terpisah dan berbeda. Daripada menggunakan benda-benda komposisi khas lukisan still life, Gris lebih memilih melukiskan instrument musik di hadapan sang alam. Secara tidak langsung instrument musik yang tampil dalam lukisan ini mewakili karakteristik manusia dalam seni dan intelektual, dalam menciptakan seni yang indah. Pemandangan yang terlihat dikejauhan merupakan alam yang tumbuh secara alami.
Trackbacks and pingbacks
No trackback or pingback available for this article.
Leave a reply